Haaiiii
Apa kabar?
Maafkan daku lama tidak ngeblog. Bulan Desember aku baru aja mengucapkan janji suci alias nikah (cieeeh~) xD
Membiasakan diri dalam kehidupan rumah tangga ternyata memakan waktu. Waktu luang jadi semakin sedikit karena kerjaan rumah tangga. Belum lagi kudu main game online, baca komik, nonton tv series, nonton movie #ehh Muahahaha
***
Hari ke-empat di Jepang bersama Golden Rama Tour.
Semalam kami menginap di hotel yang beronsen dan kamar semi tradisional lagi (pengalaman beronsen dapat dilihat di post ini). Kali ini kami sekeluarga memakai yukata, termasuk Selina, keponakanku yang berumur 1,5 tahun. Selina termasuk anak yang beruntung, sudah ke singapore dan hongkong sewaktu di dalam kandungan, sekarang ke Jepang. Ga heran anaknya suka jokka (bahasa makassar; artinya jalan-jalan). Jika ia melihat orang rumah yang mau pergi, dia mau ikut dan langsung duduk pakai sepatu.
Shirakawago
Tibalah saatnya mengunjungi highlight tour, Shirakawago (白川郷). Kami turun dari arah barat, yaitu di parkiran bus sebelum jembatan dan sungai shokawa. Map Shirakawago dapat dilihat di bawah.
Map Shirakawago (klik pada gambar untuk zoom in) |
Briefing Sebelum Berpencar |
Naik Tangga ke Jembatan |
Sungai Shokawa |
Alat Pemadam Kebakaran sumber |
Alat Pemadam Kebakaran Sedang Bekerja sumber |
Small Cute Squirrel (?) Statue |
Sok-sokan baca koran xDD |
Papa Mama In Action |
Petani Henohenomoheji |
Saya akhirnya membeli payung transparan di shirakawago setelah mengalami pergulatan batin selama 2 hari “muat ga di koper?” dan setelah dibeli *jreng jreng* GA MUAT! Muahahahaha.. Alhasil di-hand carry saat penerbangan Jepang-Bali dan diribetin disuruh masuk bagasi saat penerbangan Bali-Jakarta.
Me, Payung Transparan and Shirakawago |
Oh ya, saya lupa menanyakan ke tour leader mengapa kami tidak singgah di Observatory Point untuk melihat desa shirakawago secara keseluruhan seperti yang sering dilakukan oleh wisatawan lainnya. Apa mungkin jalur busnya berbeda karena kami bukan dari arah Takayama atau karena waktu yang terbatas? Padahal spot itu bagus banget untuk melihat pemandangan dan foto 🙁
Kami makan siang masih di daerah shirakawago. Makan siang kali ini lebih spesial dari sebelumnya karena ada daging Hida (飛騨牛). Daging Hida disebut daging kobe-nya Takayama. Hampir seluruh wisatawan yang ke Takayama mencoba daging ini dan mengatakan worthed. Daging hida disajikan di atas daun dan tungkus api kecil. Dagingnya lembut dan enak. Menurut Mr. David, daging kobe masih lebih enak dari daging hida, namun harganya jauh lebih mahal.
Daging Hida |
Semacam Kue Dollar tapi Bergambar Rumah Shirakawago dan Lebih Enak |
Kelar Makan, Foto di Depan Toko Oleh-oleh |
Takayama Old Town
Perjalanan dari shirakawago ke Takayama Old Town memakan waktu sekitar 1 jam. Takayama Old Town merupakan wilayah di kota Takayama yang rumah-rumahnya dibiarkan tetap sama seperti zaman edo (1600-1800an), jadi rumah di wilayah ini sudah berusia sekitar 400 tahun. Lama juga yah. Sama seperti di Higashi Chaya Machi (Day-03), rumah-rumah di sini dijadikan toko souvenir, toko sake, cafe, dan sebagainya.
Takayama Old Town terletak di sisi timur sungai Miya yang membentang dari utara ke selatan sedangkan sisi barat sungai ini sudah merupakan bangunan modern. Jembatan merah Nakabashi yang melintasi sungai Miya menjadi icon dari Takayama. Di pagi hari samping jembatan cukup ramai karena ada pasar.
Kota Takayama |
Jembatan Merah Nakabashi |
Kami dipandu oleh Mr. David ke toko sake kenalan dia dan diberi sample berbagai jenis sake. Mayan icip gratiiss.. Saya ga beli apa-apa pula (dasar cina) xD Setelah itu, kami mulai berpencar dan memasuki toko oleh-oleh satu persatu. Saya membeli gantungan kunci yang hanya bisa dibeli di Takayama, Sarubobo. Kemudian saya menemukan salah satu barang inceran yang ingin dibeli di Jepang yaitu Daruma. Di depan toko oleh-oleh yang paling besar dan berada di perempatan, banyak yang duduk santai sambil makan ice cream green tea. Ok, udah hari ke-4 di Jepang masa belum coba ice cream green tea. Ternyata ice cream-nya super duper enak! Susunya berasa banget, green tea-nya wangi dan cocok dengan susunya! Must try! Awalnya saya pikir semua ice cream green tea di Jepang seenak ini. Setelah icip di kota lain, ternyata di Takayama Old Town ini lah yang paling enak >.<
Malamnya kami nginap di Gifu Miyako Hotel dan makan malam di hotel all you can eat buffet. Hotel kali ini lebih modern dan lebih mewah dari sebelumnya *angguk-angguk*
Today is over, good night!
Putri Nur Afifah
Pabrikjamdinding.com barang promosi order seluruh Indonesia