Hello! Lama tak jumpa. Sebenarnya post ini cepat saya buat tapi menjelang rampung 90% saya terlalu sibuk untuk persiapan travelling ke Canada. Alhasil baru sempat dirampungin dan dipost setelah balik dari Canada. Terima kasih buat teman-teman yang sudah setia menunggu. Semoga post ini berguna untuk persiapan perjalanan ke Russia kalian :*
Sebelum baca post ini, sebaiknya baca post #01 dulu ya. Di post itu sudah dijelaskan mengenai itinerary, total biaya perjalanan serta Jakarta – Bangkok – Moscow (hari ke 1 sampai 3).
***
Senin, 16 April 2018 (Moscow, St. Petersburg)
Hari ke-4
Stasiun Leningradsky |
Di hari yang keempat ini kami naik kereta sapsan dari Moscow ke Saint Petersburg (disingkat St. Petersburg). St. Petersburg merupakan kota terbesar kedua di Russia setelah Moscow. Kota cantik ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Eropa karena letaknya lebih ke barat dan merupakan kota pelabuhan di tepi sungai Neva dan teluk Finskiy. Karena hal tersebut, St. Petersburg mendapat julukan ibu kota Russia bagian utara (info dari orang Russia asli yang kami ajak ngobrol di pesawat).
Pada pukul 07.10 kami memesan yandex minivan dari Vinegret Hostel menuju ke stasiun Leningradsky (Ленинградский вокзал, Leningradsky Vokzal). Stasiun ini biasa disebut juga dengan Mockba-Okt (Moskva Oktiabrskaia). Perjalanan dari hostel ke stasiun memakan waktu sekitar 30 menit dengan biaya 701 rub.
Kami sudah memesan online kereta sapsan sebelumnya dengan keberangkatan jam 09.35. Kereta dapat dipesan 90 hari sebelumnya dan pembayaran memakai kartu kredit. Cara memesan kereta sapsan online dan tips naik kereta sapsan dapat dilihat di link ini. Tiba di stasiun kami sarapan dan beli cemilan untuk makan di kereta. Kereta di Russia berangkat tepat waktu, jadi jangan sampe telat ya!
Nomor Kereta dan Nomor Baron dapat Dilihat di Layar |
Sekitar jam 13.30 kami tiba di St. Petersburg, tepatnya di Moskovsky Railway station (московский вокзал, Moskovskiy Vokzal) atau biasa disebut dengan Saint-Petersburg-Glavny station (Санкт-Петербург-Главный). Kami keluar stasiun dan geret koper ke Galeria Shopping Mall untuk makan siang di restoran Italia bernama IL Patio (IL Патио). Setelah kenyang makan pizza yang enak, kami keluar dari Galeria Shopping Mall dan memesan yandex minivan menuju ke hostel.
Galeria Shopping Mall |
Perjalanan ke Baby Lemonade Hostel memakan waktu sekitar 10 menit dengan biaya 682 ruble. Sebelumnya saya sudah street view di google map dan mencari pintu masuk hostel. Pintunya hanya berupa pintu berwarna cokelat yang bertuliskan nama dan logo hostel. Jadi jangan expect nama hostel akan terpampang jelas dan besar. Kami memencet bel kemudian sang receptionist turun membukakan pintu. Lobby hostel dan dapur berada di lantai 2, sedangkan kamar berada di lantai 3 dan 4 (di lantai 4 cuma ada 2 kamar). Seperti di hostel sebelumnya, tidak tersedia lift dan kami harus membawa koper naik tangga. Fiuuhh.. Saya baca artikel memang rata-rata bangunan di St. Petersburg adalah bangunan lama, sehingga fasilitas lift tidak dapat dibangun.
Tersedia Post Card juga Loh! |
Receptionist mulai memproses check in dan registrasi visa kami. Registrasi visa di Baby Lemonade Hostel dikenakan biaya 150 ruble per orang. Kami juga diharuskan deposit cash 500 ruble dan akan dikembalikan saat check out nantinya. Receptionist yang melayani kami ramah, friendly banget dan yang lebih penting cakep #ooppss. Dia menanyakan kami akan ke mana dan menawari minuman beralkohol namun tidak sekuat vodka dan rasa berry. Enak deh pokoknya! Sampe kita nyari di supermarket dan beli buat diminum selama di sana x)
Saya memesan kamar bertema Astronomy, sedangkan papa mama di kamar bertema Jimi Hendrix. Kamar Astronomy berada di lantai 4 dan langit-langit kamarnya berupa kaca jadi kami bisa langsung melihat ke langit. Keren xD. Kamar yang kami tempati selama tiga malam ini memiliki kamar mandi dalam. Harganya per malamnya adalah Rp 567.000.
Kamar Astronomy |
Kamar Astronomy – sumber |
Setelah taruh koper di kamar dan beristirahat sejenak, sekitar jam 16.00 kami mulai jalan dari hostel. Kami menuju ke destinasi pertama yaitu Church of The Savior on Blood yang hanya berjarak 700 meter dari hostel.
On The Way to Church of The Savior on Blood |
On The Way to Church of The Savior on Blood |
Nah di perjalanan ini, suami hampir kena copet alias pickpocket. Saat itu posisi kami sudah lumayan dekat dengan Church of The Savior on Blood dan suami jalan paling belakang. Suami pakai tas ransel kecil dan ada gantungan kuncinya. Tiba-tiba dari belakang ada yang menarik gantungan kunci tersebut. Otomatis suami kaget dan langsung balik ke belakang. Orang yang narik cuma angkat tangan lalu jalan cepat mendahului kita. Huh!! Untungnya tidak ada yang hilang. Sebelumnya kami sudah mendengar banyak cerita mengenai pickpocket di St. Petersburg dan diantisipasi memakai money belt di balik baju. Di sanalah kami menyimpan passport yang dibungkus plastik serta uang nominal besar.
Church of The Savior on Blood (Церковь Спаса на Крови, Tserkovʹ Spasa na Krovi)
Church of The Savior on Blood dari Kejahuan |
Church of The Savior on Blood merupakan salah satu ikon dan tujuan utama St. Petersburg. Nama lain dari gereja ini adalah The Cathedral of the Resurrection of Christ atau Gereja Katedral Kebangkitan Kristus. Gereja Katedral Ortodoks ini dibangun pada tahun 1883 oleh Alexander III untuk mengenang kepergiaan sang ayah, Tsar Alexander II. Pada tahun 1907 gereja ini selesai dibangun dan saat itu adalah masa pemerintahan Nicholas II.
Sayang sekali saat kami ke sana kubah paling atas gereja sedang direnovasi. Menurut link ini, gereja akan direnovasi bagian per bagian sampai tahun 2025 karena keadaan gereja cukup parah mengingat renovasi terakhir pada tahun 1974 sampai 1997. Walau di bagian luar direnovasi, pengunjung tetap bisa masuk dan menikmati indah dan megahnya gereja.
Depan Church of The Savior on Blood |
Church of The Savior on Blood buka setiap hari kecuali hari Rabu dari pukul 10.30 sampai 18.00 (terakhir masuk pukul 17.30). Tiket masuknya seharga 250 rub. Stasiun Metro terdekat adalah stasiun Nevskiy Prospect (Не́вский проспе́кт). Berbeda dengan gereja Cathedral of Christ the Savior di Moscow, di dalam gereja ini pengunjung diperbolehkan untuk berfoto.
Tiket Masuk Church of The Savior on Blood |
Di dalam pengunjung akan disuguhkan dengan interior yang luar biasa bagus. Kami sampai tertakjub-takjub. Dari bawah sampai langit-langit penuh dengan gambar Yesus, malaikat, Bunda Maria dan para Rasul (CMIIW). Jika dilihat dari dekat, gambar ini bukan dilukis tapi terdiri dari kepingan-kepingan kecil berwarna atau disebut juga dengan mosaik. Menurut saya, ini salah satu must see di St. Petersburg. Don’t miss it!
Mosaik – Jika Dilihat dari Dekat |
Keluar dari gereja, kami melanjutkan perjalanan menyelusuri pinggir kanal Griboyedov sejauh 500 meter. Banyak toko souvenir, pengamen dan pemain musik di sepanjang jalan. Kami tiba di jalan utama St. Petersburg yaitu jalan Nevsky Prospekt dan juga dimana Kazan Cathedral berada.
Bokap dan Kanal Griboyedov |
Kazan Cathedral (Каза́нский кафедра́льный собо́р)
Kazan Cathedral yang dikenal juga dengan nama the Cathedral of Our Lady of Kazan adalah salah satu gereja Ortodoks yang didedikasikan untuk Our Lady of Kazan. Our Lady of Kazan merupakan sosok suci di gereja Ortodoks Rusia, yang menampilkan Perawan Maria sebagai pelindung kota Kazan. Gereja ini selesai dibangun pada tahun 1811.
Kazan Cathedral dibuka pada hari Senin – Jumat pukul 08.30 – 20.00; Sabtu – Minggu pukul 06.30 – 20.00. Biaya masuk gereja ini gratis, namun kami tidak masuk ke dalam. Di dalam tidak diperbolehkan foto karena gereja ini masih aktif sebagai tempat ibadah. Stasiun Metro terdekat adalah stasiun Nevskiy Prospect (Не́вский проспе́кт). Dari stasiun jalan sejauh 300 meter atau sekitar 7 menit.
Setelah itu, kami jalan ke starbucks di samping gereja untuk membeli titipan tumbler. Untuk tumbler starbucks bergambar matryoshka dan bertuliskan St. Petersburg cuma bisa didapatkan di St. Petersburg sedangkan yang bertuliskan Russia bisa didapatkan di starbucks Moscow dan St. Petersburg.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 dan waktunya makan malam. Sebelumnya saya baca di google ada restoran fast food blini (semacam crepes tapi kulitnya lembek) yang cukup terkenal dan murah. Namanya adalah Chainaya Lozhka (Чайная Ложка). Logo restoran ini adalah sendok muter-muter berwarna orange. Restoran ini juga terletak di jalan Nevsky Prospekt. Di sana kami pesan menu paketan yang berisi blini asin dan minuman. Kami tambah salad dan makanan khas Russia, borscht (борщ). Borscht adalah sop berwarna merah yang berisi sayuran (biasanya bit), daging, saus tomat dan krim asam (sour cream). Rasanya menurut saya lumayan, tapi tetap lebih suka sup mushroom-nya Му му.
Chainaya Lozhka |
Blini |
Borscht |
Setelah makan, kami lanjut jalan ke supermarket di dekat hostel yang bernama SPAR supermarket 24 jam. Dari Baby Lemonade Hostel, SPAR supermarket hanya berjarak 350 meter alias jalan kaki sekitar 7 menit. Di sana kami membeli air minum kemasan 5 liter untuk diminum berdua selama 3 malam. Oh iya, hati-hati dalam membeli air mineral di Russia. Ada dua macam air mineral di Russia: bergas dan tidak bergas. Cara membedakannya dapat dibaca di post Tips Jalan-jalan ke Russia. Kami sempat coba air minum yang bergas. Menurut kami, tidak enak hahaha. Sensasi gasnya itu mengganggu dan entah mengapa airnya jadi berasa pahit. Kalau kalian mau coba, disarankan beli yang kemasan 600 mL dulu. Jangan seperti kita sok-sokan langsung beli kemasan 1.5 L muahahaha xD
Hari ke-5
Pada hari kedua di St. Petersburg cuaca sedikit tidak mendukung. Langit mendung dan hujan rintik-rintik. Hal itu tidak memudarkan semangat kami untuk menjelajahi kota cantik ini. Kami sarapan di hostel lalu sekitar jam 09.30 pesan uber menuju ke Smolny Cathedral. Selama di St. Petersburg kami sering naik uber karena jarak satu tempat ke tempat lain cenderung dekat jadi sharing cost berempat lebih murah daripada naik bus. Ongkos sekali naik uber berkisar 130 – 190 rub. Kalau naik bus jauh maupun dekat harga tiket 40 rub per orang. Untuk yandex (yang biasa, bukan minivan) kami coba bandingkan beberapa kali harganya lebih mahal dari uber.
Smolny Cathedral
Smolny Cathedral atau Smolny Convent of the Resurrection adalah sebuah katedral dan sebuah kompleks bangunan yang awalnya dimaksudkan untuk biara. Gereja ini belum lazim dikunjungi turis karena letaknya tidak di sekitar jalan utama Nevsky Prospekt. Saya ingin ke sini karena kepincut sama foto-foto di google. Menurut saya, bentuk dan warna putih biru gereja ini bagus banget, apalagi jika langitnya lagi cerah dan biru.
Smolny Cathedral buka setiap hari dari jam 07:00 – 20:00, khusus bell tower jam 11:00 – 20:00. Masuk ke dalam gereja tidak dikenakan biaya, namun naik ke bell tower dikenakan biaya 200 rub. Di bell tower pengunjung bisa melihat kota St. Petersburg dari ketinggian. Karena berencana untuk naik ke atas St. Isaac’s Cathedral nantinya, kami tidak masuk ke Smolny Cathedral.
Kami naik uber lagi ke area Nevsky Prospekt tepatnya di Stolle (Штолле). Stolle merupakan cafe bernuansa tradisional yang spesialis menjual pie dan sudah membuka banyak cabang di berbagai kota di Russia. Stolle buka dari jam 09.00 sampai 23.00. Pie di Stolle tersedia dengan rasa asin seperti isi daging ikan, telur, sapi dan telur serta rasa manis seperti berry-berryan, coklat, lemon dan apel. Tersedia pula dengan dua ukuran, yaitu 125 gr dan 250 gr. Staff di Stolle cukup fasih berbahasa inggris jadi tidak ada kendala dalam memilih dan memesan pie. Varian pie beserta harganya bisa dilihat di bawah. Kami mencoba dua pie rasa asin dan dua pie rasa manis masing-masing berukuran 125 gr. Total harga empat pie tersebut 315 rub atau sekitar Rp 70.000. Murah ya? x)
Menu Pie Asin |
Menu Pie Manis |
Pie Apel (kiri atas), Pie Coklat (kanan atas), *lupa* (kiri bawah), Pie Salmon (kanan bawah) |
Kami lanjut jalan kaki ke stasiun Admiralteyskaya untuk memulai metro tour.
Metro Tour
Stasiun Metro di St. Petersburg terkenal dengan desainnya yang unik dan cantik. Stasiun bukan cuma sebagai sarana untuk naik kereta tapi juga sebagai tempat wisata oleh para wisatawan. Wisata ini juga termasuk murah karena cukup beli satu tiket kita sudah bisa berkunjung ke beberapa stasiun asalkan tidak keluar dari pintu steel. Tiket metro dapat dibeli di loket bertuliskan касса ataupun di mesin. Kami beli tiket di mesin karena lebih mudah dan berbahasa inggris. Tiketnya seharga 45 rub per orang. Berbeda dengan di Moscow, tiket metro di St. Petersburg berbentuk koin dan disebut dengan zheton.
Tiket Metro di St. Petersburg |
Map Metro St. Petersburg |
Mesin Penjual Tiket Metro |
Mesin Penjual Tiket Metro |
Anak-anak Sedang Study Tour (?) |
Kami memulai metro tour dari stasiun Admiralteyskaya (Адмиралте́йская) yang berada di line ungu. Map metro St. Petersburg dapat dilihat di link ini. Stasiun Admiralteyskaya sendiri merupakan stasiun terdalam kedua di dunia (86 m). Eskalatornya panjang banget ke dalam. Saat menginjakkan kaki ke eskalator kami tidak dapat melihat ujung eskalator satunya. Wow.
Stasiun Admiralteyskaya |
Eskalator di Stasiun Admiralteyskaya |
Dari stasiun Admiralteyskaya, kami naik kereta menuju ke stasiun Zvenigorodskaya untuk transit ke line merah yaitu stasiun Pushkinskaya. Dari stasiun ini kami naik kereta ke arah stasiun Avtovo. Stasiun yang kami kunjungi adalah:
– Stasiun Baltiyskaya (Балти́йская) -> line merah
– Stasiun Narvskaya (На́рвская) -> line merah
– Stasiun Kirovskiy Zavod (Ки́ровский заво́д) -> line merah
– Stasiun Avtovo (А́втово) -> line merah
Stasiun Pushkinskaya |
Stasiun Baltiyskaya |
Stasiun Narvskaya |
Stasiun Kirovskiy Zavod |
Stasiun Avtovo |
Setelah dari stasiun Avtovo, kami kembali ke stasiun Admiralteyskaya tempat kami memulai metro tour. Kami jalan kaki menuju ke restoran Georgian Food yang bernama Phali-Hinkali. Desain restorannya cosy, menyenangkan dan menarik. Saya lihat seluruh meja hampir penuh dan ternyata emang review di google map dan tripadvisor positif. Di restoran ini tersedia menu english dan pegawainya bisa bahasa inggris jadi tidak perlu khawatir dalam memilih makanan. Kami memesan kebab, khinkali, ikan goreng yang hanya tersedia musim semi dan infusion tea Russia.
Kebab |
Khinkali |
Infusion Tea Russia |
Setelah urusan perut beres, kami jalan kaki menuju ke St. Isaac’s Cathedral. Tidak terlalu jauh, hanya berjarak 400 meter atau jalan kaki sekitar tujuh menit.
St. Isaac’s Cathedral (Исаа́киевский Собо́р, Isaakievskiy Sobor)
St. Isaac’s Cathedral merupakan gereja Ortodoks terbesar di St. Petersburg. Gereja ini selesai dibangun pada tahun 1858 dan didedikasikan untuk Saint Isaac of Dalmatia, seorang patron saint dari Peter the Great.
Gereja ini dibuka setiap hari kecuali hari Rabu pada jam 10.30-18.00. Ketika musim panas, gereja ini buka sampai malam. Selain masuk ke dalam gereja, pengunjung juga dapat naik ke atas untuk melihat pemandangan kota St. Petersburg dari atas. Namanya adalah The Colonnaded Walkway. Pengunjung harus menaiki 262 anak tangga dan turunnya pun sama dengan tangga. Harga tiket masuk The Colonnaded Walkway adalah 150 rub, sedangkan untuk masuk ke dalam gereja adalah 250 rub. Tiket dapat dibeli lewat loket ataupun mesin. Mesin berada di sisi selatan gereja atau di seberang St. Isaac’s Square. Kami beli lewat mesin dan membayarnya menggunakan kartu debit permata.
Mesin Penjual Tiket |
Interior gereja St. Isaac juga tidak kalah cantik dibandingkan gereja lainnya. Menurut saya warna interior gereja ini lebih terang serta lebih banyak ornamen emas jika dibandingkan dengan Church of The Savior on Blood. Dan ternyata wajar saja karena gambar pada interior gereja bukan mosaic, melainkan lukisan.
Kami keluar dari gereja dan kembali ke sisi tempat kami membeli tiket untuk masuk ke The Colonnaded Walkway. Naiknya cukup ngos-ngosan dan tangga besi yang lurus cukup buat deg-degan. Padahal yang takut ketinggian si suami, tapi dia biasa aja.. Kenapa jadi kebalik gini >.< Karena lagi mendung-mendung sendu, kami tidak terlalu bisa melihat kota dengan jelas tapi kami bisa melihat Monument to Nicholas I dan Aleksandrovskiy Garden yang berada dekat gereja serta Church of The Savior on Blood dari kejauhan.
Papan Peringatan The Colonnaded Walkway |
Tangga Naik ke Atas |
Pemandangan dari Atas St. Isaac’s Cathedral |
Aleksandrovskiy Garden |
Church of The Savior on Blood |
Kami lalu naik uber lagi untuk kuliner makanan tempo doloe St. Petersburg, yaitu Pyshki (Пышки). Pyshki menjual donat sejak zaman Uni Soviet. Toko donat ini mempunyai dua lokasi, satu dekat Kazan Cathedral dan satu dekat stasiun Gostiny Dvor. Kami pergi ke lokasi yang lebih dekat dengan hostel, yaitu dekat stasiun Gostiny Dvor. Kalau digoogle, namanya Pyshki Petersburg.
Donat + Gula Halus |
Donat + Susu Kental Manis Rasa Karamel |
Donatnya cukup enak dan lembut, cuma rada berminyak. Topping susu kental manis rasa karamelnya enak! Kami juga membeli teh celup hangat yang airnya bisa diisi ulang untuk menghangatkan tubuh. Setelah itu, kami jalan 25 menit atau 1.2 km ke supermarket Pyateroshka (Пятерочка) yang dekat dengan hostel untuk membeli sarapan besok dan oleh-oleh.
See you next post!
vik
Thank you! aku seneng baca ceritanya, seperti ikut jalan2. Boleh donk nanya2.
Ines Tamdani
Hi Vik.
Your welcome. Boleh. Rencana ke Russia kapan?
vik
Pas lebaran 2019, hehehe,
btw kemaren beli simcard di Russia atau wifi international? Ada rekomendasi?
Ines Tamdani
Beli sim card di bandara, Vik. Waktu itu beli MTC dan beeline. MTC lebih bagus menurut kami. Detailnya sudah saya ketik di post terpisah (tips-tips) cuma rencananya akan dipost setelah post #03 selesai. Wait yaa.
vqtory
HAHAHHAAH!! Makasih Ines! aku baru baca yg Sapsan, ternyata km sudah info disana yg uber. Btw thanks a lot ya, detail banget tulisan kamu, sampe bisa gw bayangin. Mostly gw kayana bakalan stay di hotel yg sama dengan yg lo tinggal, setelah gw cek lokasinya central bgt, murah dan bersih.
1. Pertanyaan lain seputar simcard, pas di BKK lo roaming apa beli simcard di bangkok?
2. Baru ngeh lo booked 2 hotel di Moscow (Netizen & Vinegret) Boleh tau kenapa ganti hotel? Apa cuma mau ganti suasana? Pdhl klo gw googline Netizen itu lebih central locationnya. Dan dari kedua hotel ini, lo lebih recomend yg mana?
Thank you Ines
Ines Tamdani
Hehe.. Makasih banyak Vik!
Boleh, hotel-hotel tersebut sangat koorperatif kok saat saya email minta konfirmasi booking, invoice dll yang diperlukan untuk pengajuan visa Russia.
1. Saya beli simcard, pesannya lewat klook. Info lengkapnya ada di hari ke-1 post "Travelling to Russia #01"
2. karena di Netizen tidak ada lift dan kamarnya lebih sempit (seingat saya cuma bisa buka 2 koper di saat bersamaan), sedangkan hari terakhir bisa jadi koper kami sudah menggendut dan melahirkan koper kecil.. hehehe. Skalian ganti suasana juga. Kalau rekomen… hmmm.. secara dekat dengan pusat kota, Vinegret. Tapi secara fasilitas & service, Netizen for the win.
Ines Tamdani
Oh iya, satu lagi. Karena penerbangan kami dari Moscow jam 18.25, brarti kami harus titip koper di hostel. Di Vinegret bayar, di Netizen tidak bayar.. hahaha #hemat