Holaaa!
Sebelumnya saya pernah cerita tentang cara mendapatkan work & holiday visa. Kali ini saya akan cerita mengenai persiapan ke Australia serta pengalaman sebulan pertama kami di Australia sebagai pemegang WHV.
PERSIAPAN
“Ke kota mana?”
Pertanyaan inilah yang selalu dipikirkan ketika visa sudah granted. Pertama-tama coba google peta Australia supaya ada gambaran letak provinsi, kota dan Capricorn Line. Biasanya orang lebih memilih kota besar seperti Sydney dan Melbourne. Mungkin karena faktor keluarga/teman berada di kota tersebut atau ga afdol ke Australia ga lihat opera house atau faktor banyaknya info dan komunitas orang Indonesia di kota tersebut. Ada juga yang memilih ke kota kecil atau farming alias langsung mengejar syarat perpanjangan visa tahun kedua. Mengenai bidang pekerjaan, durasi dan lokasi yang termasuk dalam syarat perpanjangan visa bisa dilihat di website resmi imigrasi Australia. Saya juga jelaskan lebih detail tentang syarat dan cara apply second year di sini.
Nah soal yang mana lebih mudah dapat kerja, semua itu tergantung musim, usaha dan hoki. Musim di sini sangat pengaruh ke beberapa bidang usaha seperti tourism, restaurant, farming dan lain-lain. Bidang usaha tersebut pada umumnya diincar oleh para WHV-ers karena termasuk dalam lingkup syarat perpanjangan visa tahun kedua. Contoh:
– Saat memasuki wet season (sekitar bulan November – April) banyak employer di Darwin yang mengurangi jam kerja bahkan menutup usaha karena cuaca di Darwin kurang bersahabat. Orang Australia di selatan lebih memilih untuk stay di selatan karena lagi musim panas.
– Memasuki musim dingin (sekitar bulan Juni – Agustus) di selatan seperti Tasmania, Sydney, Melbourne, Perth dan lain-lain employer mengurangi jam kerja dan musim panen kurang karena cuaca dingin tersebut.
“Bawa barang apa saja?”
Ini sudah saya bahas tuntas di post terpisah. Di sana sudah disebutkan barang-barang apa saja yang perlu, mungkin perlu dan tidak perlu dibawa. Walau barang-barang tersebut tidak mutlak karena kota dan kebutuhan setiap orang berbeda-beda tapi semoga membantu sebagai patokan atau gambaran teman-teman.
“Harus pesan atau booking apa saja ya?”
Sebelumnya, saya cerita pengalaman kami biar lebih nyantol. Pertengahan bulan Februari 2019 saya dan Anthony memulai perjalanan ke Australia dan kami memilih Darwin (Northern Territory) sebagai kota pertama kami. Darwin sebenarnya masih wet season tapi kami berpikir inilah waktu yang tepat karena para backpackers meninggalkan Darwin.
Nah sebelum berangkat, kami melakukan persiapan berikut ini:
– Memesan tiket pesawat
Kebetulan banget harga tiket pesawat Jetstar pada tanggal yang kami incar lebih rendah daripada tanggal lainnya. Kami dapat Jakarta-Darwin tanggal 11 Februari 2019 Jetstar Rp 2.430.000 per orang (sudah termasuk bagasi 20 kg, makan dan pilih lokasi duduk). Pesawatnya transit di Singapore selama 3,5 jam. Dibandingkan transit di Bali, rute ini lebih enak karena tidak perlu pindah terminal dari domestik ke internasional, ambil bagasi dan check-in lagi. Bagasinya sudah langsung ditransferkan oleh maskapai dan tinggal kami ambil di Darwin.
– Booking rent
Rent di Australia biasanya berupa kamar di apartemen atau rumah. Satu apartemen atau rumah biasanya terdapat 2-4 kamar tidur dan satu kamar tidur dihuni 1-3 orang. Yang saya dengar di Sydney dan Melbourne living room pun juga disewakan. Sang host atau empunya rent dipanggil landlord atau landgirl. Berbeda dengan di Indonesia yang kos-kosan dibayar per bulan, di Australia dibayar per minggu dan biasanya sekitar $100-250 per orang. Umumnya harga tersebut sudah termasuk wifi unlimited dan air tapi untuk bill (tagihan listrik) ada sudah termasuk, ada yang belum. Bill ini ditagihkan setiap tiga bulan dan katanya sekitar $700 per tiga bulan.
Ada pula istilah minimum stay, bond money dan notice time yang diterapkan oleh para pemilik rent. Saya coba jelaskan satu persatu. Minimum stay itu minimum waktu kita rent di tempat tersebut, umumnya minimum tiga bulan. Bond money adalah uang jaminan yang kita berikan ke landlord/landgirl dan akan dikembalikan ketika berhenti rent. Namun jika ada kerusakan yang kita perbuat, biaya perbaikan diambil dari bond money. Notice time adalah waktu yang diperlukan untuk mengakhiri rent. Umumnya adalah minimum satu atau dua minggu. Contoh: landlord menetapkan dua minggu notice, kalau kita mau berhenti rent tanggal 30 Juni, maka harus info minimal tanggal 16 Juni.
Bagaimana jika baru rent sebulan tapi ingin pindah sedangkan minimum stay tiga bulan? Kalian boleh cari orang lain yang take over dan orang tersebut yang akan bayar bond money ke kalian. Ketika orang tersebut berhenti rent, pemilik rent yang akan mengembalikan bond money kepadanya.
Nah sudah ngerti dengan istilahnya, saatnya mencari rent. Kalian bisa cari di group FB WHV Indonesia, group FB [nama kota] Rental Properties, Marketplace FB dan gumtree (bukan yang job ya). Rent kami pertama di Darwin kami dapat dari group FB WHV Indonesia kemudian karena berbagai faktor yang gitu deh, kami pindah ke rent lain yang lokasinya lebih dekat ke tempat kerja. Serunya, landgirl kami adalah orang Bangladesh dan teman sebelah kamar kami adalah orang Peru. Lumayan untuk bertukar budaya dan melatih bahasa Inggris. LoL.
– Membuat rekening bank
Saya membuat rekening bank commonwealth dan mengikuti panduan dari blog sepasang suami-istri yang bernama DD & Novi. Keuntungan membuat secara online yaitu ketika tiba di Australia kartu ATM sudah tersedia tanpa perlu menunggu sekitar satu minggu. Pembuatan rekening bank ini bisa dilakukan tiga bulan sampai tujuh hari sebelum tiba di Australia. Jangan lupa bukti pembuatan rekeningnya diprint dan dibawa ke Australia. Note: kalau kalian memilih opsi pasangan, rekeningnya tetap terpisah kok. Kami kaget dan kira satu rekening share bersama sehingga kami buat lagi yang terpisah.. LoL.
Kalian juga tidak harus membuat rekening bank commonwealth. Kalian boleh memilih bank lain seperti ANZ, NAB, Westpac dan lain-lain yang dirasa lebih menguntungkan daripada commonwealth. Saya kurang tau apakah mereka bisa dibuat secara online atau tidak.
– Membeli sim card
Sebelumnya kami sudah cari mengenai operator apa saja yang ada di Australia. Menurut website ini, coverage area Telstra paling luas dibandingkan Optus dan Vodafone tapi harganya pun lebih mahal. Karena kami berencana kerja di daerah terpencil, maka Telstra lah yang paling cocok. Beberapa orang menyarankan Boost karena Boost numpang di jaringan Telstra dan harganya lebih murah.
Kami buka di web Boost kebetulan sim card perdananya lagi promo dari $30 menjadi $8. Bonus paket data 20 GB juga diberikan setiap isi ulang minimal $30 dan berlaku tiga kali. Sudah termasuk pula unlimited telp dan sms ke seluruh nomor Australia dan Indonesia. Kita bisa pesan lewat web dan bayar pakai kartu kredit. Sim card akan dikirim ke alamat Australia dengan ongkos kirim gratis. Kami pesen 4 hari sebelum tiba di Darwin. Nanti di kotak pos diberikan kartu seperti gambar di bawah. Kartu ini dibawa ke kantor pos yang ditunjuk serta membawa identitas untuk bukti pengambilan. Note: di bandara Darwin tidak ada yang menjual perdana sim card tapi ada wifi bandara free.
– Membeli uang Dollar Australia
Berapa Dollar yang dibawa? Sudah saya bahas di post Apa yang Harus Dibawa ke Australia Selama WHV?. Mengenai kurs, kalian bisa cek di money changer di kota masing-masing. Secara online kalian bisa cek di google masukkan kata kunci AUD IDR dan itu adalah kurs tengah. Jika mau lihat kurs jual, bisa cek di website bank namun saya lebih suka di website money changer VIP.
– Memesan ‘uber’ orang Indonesia
Di Darwin kendaraan umum dari bandara ke kota kurang memadai. Katanya ada bus tapi ke Casuarina dulu baru ke CBD serta jamnya terbatas. Kalau naik taxi biasa, harganya sekitar $30. Nah di Darwin ada beberapa orang Indonesia yang melakukan ‘uber’ tanpa aplikasi. Cuma dari mulut ke mulut. Harga dari bandara ke CBD dengan ‘uber’ ini $15.
ARRIVAL
Ngantuk. Itu perasaan pertama ketika tiba di Darwin pukul 05:15 subuh. Kebetulan selama dua penerbangan (Jakarta-Singapore dan Singapore-Darwin) ada anak kecil yang nangis non-stop jadi kami tidak bisa tidur. Turun dari pesawat kami langsung menuju ke bagian imigrasi. Kalau biasanya cuma tidak boleh foto, ini tidak boleh pakai HP sama sekali di area imigrasi. Kami antri tidak terlalu lama karena pilih seat di pesawat agak depan jadi bisa lebih cepat keluar pesawat. Saat tiba giliran Anthony, petugas imigrasi tanya apakah sendiri atau bareng orang lain. Anthony jawab iya bareng istri. Petugas imigrasi memanggil aku ke depan supaya sekalian dicek.
Kami ambil bagasi dan melakukan pemeriksaan custom. Awalnya ditanya dan diminta tunjukkan obat yang kami centang di Incoming Passenger Card. Kami buka koper dan tunjukkan obatnya. Kelar. Kemudian lanjut ke petugas bagian makanan, ditanya bawa makanan apa saja. Sebenarnya kami bawa banyak macam tapi belum selesai sebutkan semua “instant noodle, cookies….”, udah dipotong ama petugas dalam bahasa inggris yang kira-kira seperti ini “Good, you’ve claimed them. It makes our job easier“. Kami cuma diminta memasukkan koper ke dalam mesin x-ray tanpa perlu menunjukkan makanannya. Uhuiii ga ada yang kebuang. Kami coba connect ke wifi bandara kemudian menghubungi ‘uber’ dan landlord yang sudah menunggu kami.
Setelah tiba di rent, kami tepar. Tidur sampai jam 11 siang. Bangun, mandi, makan dan kami siap menjelajahi CBD Darwin! Lucunya karena kecilnya kota Darwin ini, kami berpapasan dengan orang imigrasi yang memeriksa passport kami sebelumnya. Tentu saja dia tidak mengingat kami. LoL.
Hari itu kami mengerjakan beberapa hal yang biasa dilakukan oleh pemegang WHV ketika tiba di Australia, yaitu:
– Membeli sim card
Seperti yang dibahas di atas, kami membeli perdana sim card yang sedang promo lewat website dan mengambilnya di kantor pos yang ditunjuk. Kami membawa passport sebagai identitas untuk bukti pengambilan. Jika kalian mau membeli perdana sim card di kota, kalian bisa cari di woolworths, coles dan post office. Proses pengaktifan sim card mudah dan tidak berbelit-belit.
– Membuat rekening bank
Kami pergi ke commonwealth bank Darwin yang berseberangan dengan supermarket woolworths. Saat membuat rekening pegawai bank akan meminta passport, no NPWP Indonesia (tidak perlu tunjukkan kartu) dan no handphone Australia. Jadi pastikan kalian sudah menyiapkan semuanya supaya tidak bolak balik. Nomor TFN (Tax File Number) masih bisa nyusul dengan cara update lewat aplikasi CommBank di HP. Pihak bank juga memastikan kita berhasil mengakses aplikasi CommBank di HP. Setelah menerima kartu ATM, kita bisa melakukan setor tunai di mesin ATM.
Jangan lupa buat akun NetBank Saver lewat aplikasi CommBank di HP. Uang yang berada di akun NetBank tidak bisa dipakai atau transaksi, cuma bisa ditransfer ke akun Smart Access. Jadi uang di akun NetBank tetap aman jika suatu hari kartu ATM hilang atau jatuh karena tanpa pin kartu tersebut bisa digunakan untuk belanja (cuma perlu di-tap).
Saya sempat menanyakan apakah bisa buka superannuation di commonwealth bank dan ternyata sudah tidak bisa. Jika tidak mau pusing, superannuation tidak perlu kalian buat sendiri. Nanti bisa ikut yang disarankan oleh employer (dibuatkan juga oleh employer). Tapi jika kalian mau buat sendiri dan mengajukan akun super kalian ke employer, bisa.
– Membuat TFN
Apply TFN bisa dilakukan di website ATO tanpa biaya apapun. Membuat TFN tidak bisa dilakukan di Indonesia karena sistem akan mendeteksi kita belum berada di Australia. Nomor TFN akan dikirimkan ke alamat yang kita cantumkan maksimal 28 hari. Jangan lupa untuk simpan nomor referensi yang diberikan karena akan berguna nantinya untuk menge-track TFN kita. Saya apply TFN tanggal 12 Februari 2019, terima TFN tanggal 21 Februari 2019 (sembilan hari).
Ngetrack TFN bisa dilakukan dengan cara menelpon nomor ATO di 13 28 65. Kalian bahkan bisa minta untuk diinfokan nomor TFN misalnya karena perlu provide ke employer atau pindah alamat, tapi hal ini bisa dilakukan setelah empat hari sejak daftar. Pihak ATO akan meminta nomor passport dan nama lengkap (di-spell).
– Menulis nomor HP di resume
Setelah balik ke rent, kami tulis nomor HP di 20 lembar resume yang kami bawa dari Indonesia. Kalian bisa juga print di office work atau di perpustakaan. Di Darwin ada Northern Territory Library (berada di dalam gedung Parliament House) yang menerapkan 20 lembar pertama gratis, sisanya 20 cent per lembar. Perlu diperhatikan jam bukanya karena berbeda-beda. Hari Selasa-Jumat buka dari jam 10.00-17.00 (hari Rabu sampai jam 20.00), hari Sabtu-Minggu jam 13.00-17.00, sedangkan hari Senin tutup.
Beberapa hal yang saya lakukan selama sebulan sambil apply dan menunggu panggilan kerja yaitu sebagai berikut:
– Membuat RSA atau/dan RSG
RSA (Responsible Service of Alcohol) merupakan syarat wajib jika kita melamar kerja di tempat usaha yang menyajikan alkohol. RSG (Responsible Service of Gambling) diperlukan jika kita melamar kerja di tempat judi. RSA dan RSG ini tidak berlaku nasional Australia, melainkan terbagi-bagi berdasarkan provinsi. Contoh RSA Northern Territory berlaku juga di Queensland, West Australia, South Australia dan Australian Capital Territory tapi tidak berlaku di New South Wales dan Victoria. RSA dan RSG NT bisa dilakukan secara online tapi RSA dan RSG Victoria ada part yang harus dilakukan face to face.
Saya membuat RSA dan RSG NT di Galaxy Training dengan harga paket bundle $36.23. Di web tertulis $34.99 tapi saya lupa ada biaya tambahan apa sehingga menjadi $36.23. LoL. Jika kalian cuma mau membuat salah satu, harganya adalah $17.99. Jika kalian ingin sertifikat dikirim ke rumah, ada biaya tambahan lagi yang tidak sedikit. Kami memilih menerima softcopy saja.
Dalam pembuatan RSA dan RSG ada sesi teori kemudian latihan soal. Pada latihan soal kita diarahkan bisa menemukan jawaban di slide yang mana. Terkadang latihan soal juga disertai dengan gambar dan video. Setelah semua sesi teori dan latihan soal selesai, ada sesi dimana kita perlu berbicara dan divideokan (bisa diulang jika salah rekam). RSA dan RSG diterima keesokan hari setelah video di-submit.
– Melapor ke kedutaan Indonesia
Kita melapor ke kedutaan Indonesia bahwa warganya yang imoet ini sedang di sini.. LoL. Kalau versi seriusnya, kalau terjadi sesuatu ama kita misal diculik, kecelakaan (amit-amit) kedutaan Indonesia punya data kita. Sekalian kita mendaftar untuk ikut pemilu Presiden dan Wakil Presiden bulan April. Saya juga sekalian lihat syarat perpanjangan passport karena tahun depan passport akan expired.
– Volunteer
Ini opsi yang bisa kalian lakukan sembari menunggu panggilan kerja. Selain berbuat amal, kalian bisa ketemu orang baru, mengasah kemampuan bahasa Inggris dan menambah pengalaman.
Saya sendiri volunteer di Australian Red Cross. Itu ngapain aja? Pada dasarnya ini adalah toko yang menjual baju, topi, tas, sepatu, ikat pinggang, dasi, aksesoris, buku dan lain-lain. Hasil penjualannya akan diberikan ke orang-orang yang membutuhkan. Tugas volunteer di Australia Red Cross adalah menyambut dan melayani customer, menjadi kasir, merapikan/membersihkan barang jualan dan rak-rak, memasang label harga di barang jualan baru dan lain-lain. Para volunteer cuma diwajibkan minimal empat jam dalam seminggu.
Jika kalian berminat, kalian bisa register secara online (linknya ada di pic bawah). Nanti akan dihubungi untuk janjian wawancara dengan manager toko. Kalau ok, kalian bisa mulai volunteer dan akan diberikan panduan untuk national police check secara online. Biaya national police check tidak dibebankan ke para volunteer.
Yup, itulah persiapan dan hal-hal yang bisa dilakukan ketika tiba di Australia menurut pengalaman kami di Darwin. Semoga membantu!
A2WK.Jay
Hello ka Ines,,
mau tanya nih, untuk persiapan administrasi dn etc/ dokument" personal diri itu apa aja yg perlu dlm bhs english? ato ditranslate ke english sprti ijazah, transkrip nilai dll?
Ines Tamdani
Hi. Tidak perlu. Kami tidak bawa dokumen yang perlu ditranslate.
No name
Halo kak mau tanya apakah NPWP wajib untuk buat bank akun
Ines Tamdani
Hi. Kalau saya dulu wajib. Di aplikasi CommBank juga ntar bakal minta dimasukin. Tapi ada yang bilang tidak wajib.
Jerry Barker
That gives off an impression of being fabulous anyway i am still not very beyond any doubt that I like it. At any rate will look much more into it and choose by and by! what to do in Darwin
Dhia
Hallo kak, mau tanya untuk kontak 'uber' nya kira2 dapat info dari mana yah? Apakah dari grup wa setempat atau dari grup fb?
Ines Tamdani
Hi Dhia. Dari group wa setempat lebih ok karena orang-orangnya lebih aktif. Tapi dari group fb juga bisa.
Michielle
Hello, apa benar untuk kerja di Australia itu minimal menyandang S1?
Ines Tamdani
Hi Michielle. Bisa dibaca di sini https://www.mochinesu.com/2019/02/mendapatkan-work-and-holiday-visa-whv.html
Aulia
hai kak izin nanya dong, untuk bekerja di Aussie enakan pilih visa WHV atau study visa. enakan yang mana ya? terus perbedaan nya untuk bekerja itu apa aja? tolong dijelaskan ya, saya bingung sekali untuk mengambil yang mana
Ines Tamdani
Hi Aulia.
Menurut saya lebih enak WHV karena : 1. tidak dibatasi jam kerja (student max 40 jam per dua minggu), 2. tidak perlu bayar kuliah di Australia, 3. bebas kerja di kota mana saja
Semoga membantu. Good luck.
Agus
Halo Kak Ines, saya penasaran rata2 berapa lama sih kita bakal dapetin WHV setelah pengajuan di ImmiAU?
Ines Tamdani
Hi Agus. Berdasarkan https://immi.homeaffairs.gov.au/visas/getting-a-visa/visa-listing/work-holiday-462 :
25% of applications: Less than 1 day
50% of applications: 14 Days
75% of applications: 31 Days
90% of applications: 83 Days