Halo! Ini adalah lanjutan dari part 01 yang berisi tentang tempat wisata untuk menikmati musim gugur di Nikko. Pada part ini daku akan membahas mengenai transport dan penginapan di Nikko.
TRANSPORT
KERETA TOKYO – NIKKO
Nikko dapat diakses dari Tokyo memakai kereta biasa dan Shinkansen. Kami lebih memilih kereta biasa karena tidak beli JR Pass dan tercover Nikko Pass All Area. Pass ini menurut saya sangat menguntungkan karena mencakup kereta biasa dari Tokyo ke Nikko PP serta seluruh rute bus di Nikko. Harganya adalah 4.520 yen (adult) atau 1.150 yen (children) dan berlaku selama empat hari. Kereta dari Tokyo ke Nikko dan sebaliknya cuma bisa dipakai sekali, jadi kalian tidak bisa hari pertama Tokyo – Nikko PP kemudian hari kedua ke Nikko lagi dengan pass yang sama.
Harga kereta biasa Tokyo – Nikko one way adalah 1.360 yen (PP 2.720 yen) dan sudah di-cover Nikko Pass All Area. Keuntungan Nikko Pass All Area lebih terasa lagi jika ke daerah Chuzenji dan daerah Yumoto karena biaya bus dari Central Nikko ke daerah ini sangat mahal. Sebagai contoh, one way ke Chuzenji Lake 1.150 yen; ke Yudaki Falls 1.650 yen. Selain itu, dengan menunjukkan pass, kita bisa gratis naik Akechidaira ropeway 730 yen dan lake Chuzenji sightseeing cruise 1.250 yen.
Salah satu lokasi favorit untuk membeli Nikko Pass All Area adalah di stasiun Tobu Asakusa karena lewat stasiun ini pula kita naik kereta ke Nikko. Lokasi penjualan lain bisa dilihat di link ini. Pada link resmi tersebut tercantum juga diskon yang bisa kita dapatkan jika menunjukkan pass.
Perjalanan kereta biasa dari Tokyo ke Nikko memakan waktu sekitar tiga jam dengan transit sebanyak tiga kali. Supaya tidak bingung, sebaiknya kalian minta kertas petunjuk di Tobu Tourist Information Center Asakusa yang terletak di lantai 1 (buka jam 07.45 – 17.00). Pada kertas ini tercantum transit di stasiun mana saja serta jamnya. Contoh kertas petunjuknya bisa kalian lihat di gambar di bawah. Sebagai contoh, saya naik kereta jam 7.42, saya transit di stasiun Hikifune, Minami-Kurihashi dan Shin-Tochigi. Kalau kalian halu kapan harus transit, bisa berpatokan ama jam di kertas tersebut karena kereta di Jepang luar biasa tepat waktu.
Jam 07.10 pagi kami tiba di stasiun Tobu Asakusa dan naik kereta jam 07.42 pagi. Saat kami tiba di stasiun, Tourist Information Center belum buka jadi kami antri di loket penjualan tiket biasa. Alhasil kami tidak mendapatkan kertas petunjuk di atas. Untungnya saat menunggu kereta kami bertemu tourist non-Japanese yang akan ke Nikko juga. Pasangan muda tersebut baik banget dan kami diperbolehkan foto kertas petunjuk milik mereka.
Kami tiba di Nikko sekitar jam 10.40. Di stasiun kami ke bagian informasi dan minta jadwal kereta Nikko – Tokyo weekend karena hari empat saat kami balik ke Tokyo nanti adalah hari minggu. Dari jadwal ini kami bisa menentukan akan naik kereta jam berapa dan mulai jalan ke stasiun jam berapa. Lumayan membuat waktu trip lebih efektif karena jika ketinggalan kereta, kereta berikutnya berjarak 30 menit sampai satu jam. Oh iya, yang tercover oleh Nikko All Area Pass adalah yang bertuliskan Local. Jika dalam satu kolom (transfer station) ada dua row (time) berarti harus transit di stasiun tersebut.
Dengan Nikko Pass All Area kalian bisa mendapatkan diskon 20% untuk pembelian kereta Limited Express Tokyo – Nikko atau sebaliknya. Jadi per orang nambah sekitar 1.100-1.200 yen one way. Nah kereta Limited Express harus berapa kali transfer dan berapa jam perjalanan saya kurang tahu. Lengkapnya bisa kalian tanyakan ke Tourist Information Center.
Alternatif lain selain Nikko Pass All Area yang bisa jadi pertimbangan adalah Nikko Pass World Heritage Area atau Nikko City Area Pass. Yang tercover adalah kereta biasa Tokyo – Nikko PP dan bus di Nikko tapi hanya di Central Nikko (tidak bisa dipakai sampai ke Chuzenji dan Yumoto Area). Pass ini berlaku selama dua hari dengan harga 2.000 yen (adult) atau 600 yen (children).
BUS NIKKO
Pada part 01 saya menyebutkan lebih baik menginap di Nikko daripada PP dari Tokyo. Hal itu karena faktor transport dan padatnya wisatawan di Nikko saat peak autumn. Jarak antara Central Nikko dan Chuzenji/Yumoto area cukup jauh. Contoh dari bus stop depan stasiun Tobu Nikko ke Chuzenji Onsen bus stop memakan waktu 50 menit. Apalagi jika peak autumn, wisatawan lokal dan mancanegara membludak. Antrian bus bisa sangat panjang dan jika bus penuh kita harus menunggu bus berikutnya yang cuma berdurasi 1-2 kali sejam. Saat sore pun harus cepat mengejar kereta balik ke Tokyo. Jika menginap di Nikko semua bisa diantisipasi dengan cara menghindari jam rame, misal antri bus sebelum kereta dari Tokyo datang yaitu sekitar jam 10 pagi. Mumpung pass berlaku empat hari juga, maksimalkan pass dan kesempatan menikmati musim gugur di Nikko 😉
Map Chuzenji dan Yumoto area beserta nama dan nomor bus stop bisa dilihat di gambar di bawah. Klik gambarnya untuk lebih jelas dan zoom in.
Di depan stasiun Tobu Nikko dan JR Nikko terdapat bus stop yang terbagi menjadi tiga: 2A for Yumoto-onsen, 2B for Toshogu, Rinnoji etc (Central Nikko) serta 2C for Chuzenji-Onsen. Jadwal bus bisa dilihat di gambar di bawah. Cara bacanya kolom kiri adalah satuan jam, kolom kanan adalah satuan menit.
Cara naik bus adalah masuk lewat pintu depan. Jika memakai pass cukup tunjukkan pass ke supir saat akan naik dan turun bus. Jika tidak memakai pass, supir bus akan memberikan secarik kertas yang bertuliskan nomor. Melalui layar tv di bus kita akan mengetahui berapa biaya yang harus kita bayar ketika turun di suatu bus stop yang semakin jauh semakin mahal. Sebagai contoh dari stasiun Tobu Nikko ke Chuzenji Lake 1.150 yen; ke Yudaki Falls 1.650 yen. Di dalam bus jika tidak ada kursi kosong, boleh berdiri tapi tidak diperbolehkan duduk di kursi lipat di lorong bus.
Tersedia pula pass khusus bus di Nikko yang mencakup beberapa rute seperti Chuzenji Onsen Free Pass, Yumoto onsen Free Pass dan Senjogahara Free Pass. Harga pass tersebut adalah 2.000 yen. Berlaku selama dua hari dan bisa dibeli di Tobu Nikko Tourist Center atau JR Nikko station ticket office. Selengkapnya bisa dibaca di pdf ini.
PENGINAPAN
Awalnya kami ingin menginap di daerah Chuzenji karena kebanyakan objek wisata yang ingin dikunjungi terletak di Chuzenji dan Yumoto area. Ternyata setelah mencari penginapan di bookingdotcom, hasilnya tidak banyak dan tidak sesuai. Banyak yang bilang ketika malam tidak ada tempat makan serta minimarket apapun.
Akhirnya coba cari di Central Nikko yang lokasinya cukup dekat dengan stasiun sehingga tidak perlu naik bus dari stasiun ke penginapan. Pilihan jatuh pada Hotel Famitec. Kami memesan kamar “Japanese-Style Twin Room” dengan kamar mandi luar. Kamar ini beralaskan tatami, bertempat tidurkan futon dan dilengkapi dengan toilet dan wastafel. Hotel Famitec sudah dilengkapi dengan lift atau elevator.
Harga untuk tiga malam adalah ¥30.800, berarti sekitar ¥10.267 per malam atau sekitar 1,3 juta rupiah per malam. Harga hotel di Nikko rata-rata mahal 🙁 Apalagi ternyata rate di hotel ini lebih mahal ketika weekend (kami ada dua malam yang weekend.. huhu). Sisi positifnya, kami bisa menikmati musim gugur secara maksimal dan merasakan tatami, tidur di futon dan onsen gratis di hotel.
Lokasi hotel ini juara. Stasiun Tobu Nikko terletak 250 meter dari hotel. Satu-satunya minimarket, FamilyMart terletak di seberang hotel. Supermarket Lion D’or terletak 400 meter dari hotel. Supermarket ini menjual makanan siap saji semacam sushi, nasi omelet, yakitori dan lain-lain yang tinggal dipanaskan di microwave. Disediakan pula microwave beserta meja kursi untuk makan di tempat. Sekitar jam 7an malam makanan ini di-diskon.
Sebelah hotel juga ada rumah makan ramen yang terkenal, tapi sayangnya style ramennya kurang cocok dengan lidah kami. Ada juga restoran sushi yang harganya mahal. Karena ini kota kecil, jam 7-8 malam sudah sepi banget. Jadi biasanya jam segitu kami sudah duduk manis di kamar sambil ngemil xD
Semoga seluruh info di sini membantu persiapan kalian ke Nikko.
See you again on next post!
rizal_uhuk-uhuk
Thank you mbaaaaakk, lengkap detail sekali,
Ines Tamdani
Hi Rizal. Sama-sama 🙂